Loading the player...


INFO:
Berdasarkan laporan Kementerian Investasiu002FBadan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), total realisasi investasi dari negara-negara anggota tetap atau penuh BRICS ke Indonesia sebesar US$6,19 miliar atau Rp97,46 triliun (kurs Rp15.751u002FUS$) dengan 20.259 proyek sepanjang Januari hingga September 2024. China menjadi anggota penuh BRICS yang paling banyak menanamkan modalnya ke Indonesia, yakni mencapai US$5,78 miliar dengan 11.551 proyek pada periode Januari-September 2024. Jumlah ini setara 93,4% dari total investasi negara-negara anggota penuh BRICS ke dalam negeri. Rusia menempati posisi kedua dengan nilai investasi ke Indonesia sebesar US$210,62 juta. Kemudian, India dan Uni Emirat Arab (UEA) masing-masing menanamkan modalnya di Tanah Air sebanyak US$153,96 juta dan US$22,84 juta. Selanjutnya, realisasi investasi dari Brasil ke Indonesia sebesar US$7,76 juta. Lalu, modal yang ditanamkan oleh Mesir ke dalam negeri sebesar US$5,01 juta. Nilai investasi dari Afrika Selatan ke Indonesia dilaporkan sebesar US$3,84 juta sepanjang Januari hingga September 2024. Ada pula Arab Saudi yang menanamkan modal ke Indonesia sebesar US$2,68 juta. Penanaman modal oleh Iran ke Indonesia sebesar US$0,86 juta. Sementara itu, nilai investasi dari Ethiopia ke Indonesia menjadi yang paling kecil di antara negara anggota penuh BRICS, yaitu sebesar US$0,54 juta. Melansir dari laman Bisnis.com (@bisniscom), sejumlah pihak meyakini bergabungnya Indonesia ke BRICS akan menarik modal masuk dari negara-negara anggotanya ke Indonesia. Seperti ekonom dan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Fithra Faisal Hastiadi yang menilai bahwa langkah pemerintah bergabung dengan berbagai organisasi internasional menjadi salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan investasi. Baca data menarik lainnya di DataIndonesia.id